RA Ulul Albab merayakan Hari Santri Nasional tahun 2025 dengan cara yang unik, kreatif, dan penuh keceriaan. Seluruh siswa dari 12 kelas ikut ambil bagian dalam kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat nilai edukatif dan budaya, berupa parade payung hias yang memukau sepanjang rute dari BMP hingga Mangli Residen.
Kegiatan dimulai sejak pagi hari, ketika para siswa menyiapkan payung hias masing-masing. Setiap siswa berkreasi dengan bebas, menghias payung sesuai imajinasi dan kreativitas mereka. Ada yang menempelkan bunga kertas, manik-manik, pita warna-warni, hingga gambar karakter favorit mereka. Setiap payung menjadi ekspresi unik dari ide dan kreativitas anak-anak.
Semua siswa mengenakan baju muslim putih, yang terlihat rapi, bersih, dan khidmat. Bunda guru pendamping juga mengenakan busana muslim putih, menciptakan keselarasan visual yang menambah keindahan parade. Paduan payung beragam motif dan warna dengan busana putih anak-anak dan guru menghasilkan pemandangan yang elegan, rapi, dan penuh keceriaan.

Sekitar pukul 07.30 pagi, parade dimulai. Anak-anak berjalan rapi sambil membawa payung hias mereka, menyusuri rute dari BMP menuju Mangli Residen. Setiap kelas berjalan dalam formasi yang teratur, memperlihatkan disiplin, kekompakan, dan koordinasi yang terarah.
Suasana sepanjang rute sangat meriah. Payung-payung yang dihias sesuai kreativitas masing-masing siswa bergerak bersama dengan tema seragam dari beberapa kelas, menciptakan kombinasi warna dan motif yang menawan. Anak-anak tersenyum lebar, melambaikan tangan kepada orang tua dan warga yang menonton, sambil menunjukkan hasil kreasi mereka kepada teman-teman dari kelas lain.
Tidak jarang beberapa payung hampir saling bertabrakan karena ukuran atau hiasan tinggi, tetapi hal ini justru menambah keseruan parade. Anak-anak tertawa dan saling menyesuaikan langkah, menciptakan momen spontan yang membuat parade lebih hidup dan energik.
Parade ini juga menjadi sarana penting untuk menumbuhkan rasa kebersamaan. Siswa saling membantu menyeimbangkan payung besar, mengingatkan teman agar tetap di barisan, dan memberi semangat ketika langkah parade terasa panjang. Kelas-kelas yang memiliki tema seragam memperlihatkan koordinasi yang lebih rapi, sedangkan kelas dengan payung unik menampilkan kreativitas individu yang beragam.
Sepanjang rute, masyarakat sekitar terlihat antusias menyaksikan parade. Orang tua, tetangga, dan warga Mangli Residen berhenti untuk melihat anak-anak melintas, memberikan tepuk tangan, dan mengambil foto atau video. Banyak yang tersenyum kagum melihat kombinasi payung beragam motif dan tema seragam yang bergerak serentak, dipadu dengan pakaian muslim putih anak-anak dan guru yang terlihat serasi dan khidmat. Suasana ini menambah semarak perayaan Hari Santri di RA Ulul Albab.
Seluruh guru mendampingi parade dari awal hingga akhir, memastikan keselamatan siswa, memberikan arahan, dan membantu menjaga agar setiap kelas berjalan sesuai formasi. Kehadiran bunda guru dalam balutan busana muslim putih juga memberi rasa aman dan menjadi teladan bagi anak-anak, sehingga parade berlangsung lancar dan menyenangkan.
Parade berakhir di Mangli Residen, di mana seluruh siswa berkumpul untuk mengagumi hasil kreasi teman-teman mereka. Momen ini dipenuhi tawa, sorak sorai, dan interaksi hangat antar siswa. Beberapa siswa saling mengambil foto bersama, sementara yang lain membahas proses kreatif dalam menghias payung. Suasana di titik akhir dipenuhi kegembiraan, rasa bangga, dan kebersamaan yang hangat.

Semua siswa, mengenakan busana muslim putih mereka, terlihat rapi dan khidmat saat berfoto bersama. Bunda guru juga ikut berfoto, menciptakan keselarasan visual dan menambah kesan formal namun tetap meriah. Anak-anak tampak bangga dengan karya mereka, baik payung yang unik maupun payung yang bertema seragam, dan terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan serupa di masa depan. Parade tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ajang pembelajaran nyata tentang kerjasama, disiplin, kreativitas, dan kebanggaan terhadap tradisi santri.
Perayaan Hari Santri di RA Ulul Albab tahun ini menunjukkan bahwa tradisi dan kreativitas bisa berjalan beriringan. Parade payung hias bukan sekadar kegiatan visual, tetapi sarana untuk menanamkan nilai-nilai penting sejak dini: kedisiplinan dalam mengikuti barisan, kerja sama dalam mengatur formasi, serta rasa bangga dan cinta terhadap tradisi santri.
Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial, karena siswa belajar saling membantu dan menghargai hasil karya teman. Warna-warni payung yang dihiasi secara individual maupun tema seragam, dipadukan dengan busana muslim putih siswa dan guru, bukan hanya sekadar estetika, tetapi simbol semangat, kreativitas, dan kebersamaan seluruh siswa.
Dengan antusiasme seluruh siswa, dukungan guru, dan perhatian masyarakat, perayaan Hari Santri di RA Ulul Albab tahun 2025 menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Setiap payung hias yang dibawa siswa menjadi simbol ekspresi, semangat, dan kebanggaan menjadi bagian dari tradisi santri. Parade payung hias ini meninggalkan kenangan manis bagi seluruh warga RA Ulul Albab, sekaligus menjadi inspirasi bagi kegiatan kreatif selanjutnya di sekolah.
Perayaan tahun ini membuktikan bahwa Hari Santri dapat dirayakan secara inovatif, mendidik, dan penuh keceriaan, dengan balutan busana muslim putih yang rapi dan khidmat, serta perpaduan payung unik dan tema seragam yang harmonis, menjadikan RA Ulul Albab sebagai contoh sekolah yang mampu menggabungkan tradisi, kreativitas, dan semangat kebersamaan dalam satu kegiatan yang menyenangkan dan berkesan.







